Konklusi

Split Fiction merupakan surat cinta bagi gamers. Dan sebagai orang yang menyukai game singleplayer yang penuh dengan gameplay yang ketat, story yang mendalam, dan worldbuilding yang luas, hati saya merasa tersentuh.

Game ini membuktikan bahwa masih banyak talenta di industri gaming yang jelas-jelas menantang AI yang berusaha untuk mengganti pekerjaan mereka. Dan juga dengan bagaimana banyaknya karyawan perusahaan game yang di-PHK, game yang semakin mahal namun kualitasnya berkurang, game yang membutuhkan banyak storage dan hardware dengan alasan semena-mena, dan juga opini yang semakin memecah-belah komunitas gamers, banyak yang mengira situasi industri dan komunitas game semakin mengelap.

» Review EA Sports FC 25
» Apex Legends Mobile Dirilis, Ketahui Tips & Trik Mencapai Rank Apex Predator!
» Katanya Saingan Tapi Kok Bedanya Jauh Banget Gini! Perbandingan Efootball vs FIFA 22!
» [SPECIAL] Black, dan Kenapa Gamenya Masih Jadi Seri FPS Terbaik di Era PS2!
» Rekap E3 2019, Inilah Kumpulan Game Terbaik yang Wajib Kamu Nantikan
» Apa yang Sebenarnya Terjadi dengan Crysis?
» Nyobain DEMO Anthem, Spektakuler!
» Siapkan Tabungan, Inilah 10 Game Raksasa yang Wajib Kamu Nantikan di 2019

Namun, Split Fiction membuktikan bahwa masih ada passion dalam industri gaming, dan dengan gameplay yang lebih mulus dan seru, game ini membuktikan kalau tidak perlu banyak budget dan microtransaction untuk membuat game yang bagus.

Dan sebagai gamer yang memiliki passion untuk game yang bagus, aku punya satu kalimat untuk game ini…

I love this game.

Untuk yang ingin memainkan game ini, Split Fiction dapat dimainkan di PS5, Xbox Series X|S, dan PC melalui Steam, Epic Games Store, dan EA App.